Nasional

Tak Gunakan Merkuri, PT CPM Olah Emas dengan Teknologi Sianidasi

1264
×

Tak Gunakan Merkuri, PT CPM Olah Emas dengan Teknologi Sianidasi

Sebarkan artikel ini
Salah satu lokasi di pabrik milik PT CPM di Poboya.(Foto:Dok)

PALU, Kabar Selebes – PT Citra Palu Minerals (CPM) menggunakan teknologi sianidasi dalam pengolahan emasnya. Melalui penggunaan teknologi ini, CPM memastikan tidak menggunakan merkuri dalam operasionalnya. CPM juga memastikan produk sampingan berupa tailing telah memenuhi standar baku mutu lingkungan.

Manager External Relation and Compliance CPM, Amran Amier mengatakan, dalam pertambangan emas, proses pengolahan emas mengikuti karakteristik deposit, mineral ikutan serta mineral emas itu sendiri. Secara umum terdapat dua teknologi pengolahan yakni flotasi dan sianidasi. Teknologi yang dipakai dalam pengolahan emas PT CPM adalah teknologi sianidasi.

BACA JUGA :  Densus 88 Tangkap Warga Poso, Bahan Peledak Untuk MIT Disita

Salah satu lokasi di pabrik milik PT CPM di Poboya.(Foto:Dok)

Prinsip kerja teknologi sianidasi ini adalah lumpur dari hasil penggerusan dilarutkan bersamaan dengan air kapur dan sodium sianida, kemudian sianida tersebut melarutkan emas yang berada di dalam lumpur penggerusan. Larutan kaya emas tersebut diserap oleh karbon di permukaan. Emas yang terserap oleh karbon diendapkan di permukan lempengan rangkaian sel electrolisis. Endapan tersebut nanti dikumpulkan untuk dilebur.

Dijelaskan Amran, produk utama dari pertambangan emas adalah dore bullion. Dore bullion terdiri dari campuran emas dan perak beserta logam pengotor lainnya yang ikut dilebur. Adapun produk sampingan (byproduct) adalah tailing kering yang telah sesuai standar baku mutu lingkungan. “Tailing adalah material sisa hasil pengolahan yang telah terambil mineral berharganya,” jelas Amran.

BACA JUGA :  Anwar Hafid Janji Pendidikan SMA Gratis Jika Jadi Gubernur Sulteng

Secara singkat terdapat tiga proses inti dalam proses pengolahan emas yang dikelola oleh PT Citra Palu Minerals, yakni proses kominusi, ekstraksi dan pengolahan limbah. Dalam pengolahan limbah, produk sampingan (byproduct) berupa tailing kering dan air dikembalikan ke tangki air proses. Air yang didaur ulang dapat diambil hingga 80% dari total air yang dimasukkan. Tailing mengalir secara gravitasi ke buffer tank. Buffer tank ini sebagai tempat penyimpanan lumpur slurry. Slurry tersebut dipompakan ke filter press sehingga dihasilkan air daur ulang dan padatan yang kering. Proses ini memaksa sebagian besar air untuk keluar sehingga dapat digunakan dalam proses (process water). Tailing yang hampir kering tersebut disimpan dalam kondisi yang aman dan telah memenuhi baku mutu.(*/Abdee)